Selasa, 08 November 2011

UAS Desain Pembelajaran Matematika


PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA
UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN 2010/2011

Mata Kuliah               : Desain Pembelajaran Matematika
Program Studi/Strata: Program Studi Pendidikan Matematika/S2
Dosen Penguji            : Dr. Rusdy A. Sroj, M.Pd.   
Waktu                         : 100 menit
Sifat Ujian                  : Open book

Nama                          : Febrina Bidasari
Nim                             : 20102512018

========================================= ========================                             
Jawaban Ujian Akhir Semester
A.    Guru yang propfesional merupakan salah satu komponen dalam mewujudkan pendidikan yang berkualitas baik.
1.      Salah satu ciri guru yang professional itu adalah menguasai bidang pedgogi. Jelaskan hubungan antara penguasaan bidang pedagogi  dan matakuliah Desain Pembelajaran Matematika (penjelasan disertai dengan contoh)

Jawab :
Pedagogik berasal dari yunani, paid berarti kanak-kanak dan agogos berarti memimpin. Kemudian pedagogik mengandung arti memimpin anak-anak atau didefinisikan secara khusus sebagai suatu ilmu dan seni mengajar kanak-kanak. Pengertian pedagogic secara umum adalah ilmu dan seni mengajar.
Dalam Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dikemukakan kompetensi pedagogik adalah “kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik”. Depdiknas (2004:9) menyebut kompetensi ini dengan “kompetensi pengelolaan pembelajaran. Kompetensi ini dapat dilihat dari kemampuan merencanakan program belajar mengajar, kemampuan melaksanakan interaksi atau mengelola proses belajar mengajar, dan kemampuan melakukan penilaian.
Menurut Peraturan Pemerintah tentang Guru No.19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional (pasal 28 ayat 3), bahwasanya kompetensi pedagogik guru merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi:

1. Pemahaman wawasan atau landasan kependidikan.
Guru memiliki latar belakang pendidikan keilmuan sehingga memiliki keahlian secara akademik dan intelektual. Merujuk pada sistem pengelolaan pembelajaran yang berbasis subjek (mata pelajaran), guru seharusnya memiliki kesesuaian antara latar belakang keilmuan dengan subjek yang dibina. Selain itu, guru memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penyelenggaraan pembelajaran di kelas. Secara otentik kedua hal tersebut dapat dibuktikan dengan ijazah akademik dan ijazah keahlian mengajar (akta mengajar) dari lembaga pendidikan yang diakreditasi pemerintah.

2. Pemahaman terhadap peserta didik
Guru memiliki pemahaman akan psikologi perkembangan anak, sehingga mengetahui dengan benar pendekatan yang tepat yang dilakukan pada anak didiknya. Guru dapat membimbing anak melewati masa-masa sulit dalam usia yang dialami anak. Selain itu, Guru memiliki pengetahuan dan pemahaman terhadap latar belakang pribadi anak, sehingga dapat mengidentifikasi problem-problem yang dihadapi anak serta menentukan solusi dan pendekatan yang tepat.

3. Pengembangan kurikulum/silabus
Guru memiliki kemampuan mengembangkan kurikulum pendidikan nasional yang disesuaikan dengan kondisi spesifik lingkungan sekolah.

4. Perancangan pembelajaran
Guru memiliki merencanakan sistem pembelajaran yang memamfaatkan sumber daya yang ada. Semua aktivitas pembelajaran dari awal sampai akhir telah dapat direncanakan secara strategis, termasuk antisipasi masalah yang kemungkinan dapat timbul dari skenario yang direncanakan.

5. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis
Guru menciptakan situasi belajar bagi anak yang kreatif, aktif dan menyenangkan. Memberikan ruang yang luas bagi anak untuk dapat mengeksplor potensi dan kemampuannya sehingga dapat dilatih dan dikembangkan.

6. Pemanfaatan teknologi pembelajaran.
Dalam menyelenggarakan pembelajaran, guru menggunakan teknologi sebagai media. Menyediakan bahan belajar dan mengadministrasikan dengan menggunakan teknologi informasi. Membiasakan anak berinteraksi dengan menggunakan teknologi.

7. Evaluasi hasil belajar
Guru memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pembelajaran yang dilakukan meliputi perencanaan, respon anak, hasil belajar anak, metode dan pendekatan. Untuk dapat mengevaluasi, guru harus dapat merencanakan penilaian yang tepat, melakukan pengukuran dengan benar, dan membuat kesimpulan dan solusi secara akurat.
8. Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya
Guru memiliki kemampuan untuk membimbing anak, menciptakan wadah bagi anak untuk mengenali potensinya dan melatih untuk mengaktualisasikan potensi yang dimiliki.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan ini adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas, berbasis pada perencanaan dan solusi atas masalah yang dihadapi anak dalam belajar. Sehingga hasil belajar anak dapat meningkat dan target perencanaan guru dapat tercapai. Pada prinsipnya, Kesemua aspek kompetensi pedagogik di atas senantiasa dapat ditingkatkan melalui pengembangan kajian masalah dan alternatif solusi.
Contoh kompetensi pedagogik (Ketrampilan Intelektual) yang diterapkan dalam pembelajaraan matematika adalah:
(1).       Memahami pendekatan, metodologi, dan teknik pembelajaran matematika, dan aplikasinya dalam pembelajaran.
(2).        Menguasai pelaksanaan pembelajaran matematika.
(3).       Memahami sistem evaluasi pembelajaran matematika dan aplikasinya dalam pembelajaran.
(4).       Menguasai pemahaman dan potensi peserta didik dalam pembelajaran matematika.
(5).       Menguasai penelitian dalam bidang pembelajaran matematika.
2.      Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan profesionalitas guru adalah peningkatan penguasaan bidang pedagogi.   Kemukakan pendapat saudara hambatan-hambatan kultural yang dapat menghambat lajunya upaya mewujudkan tujuan tersebut.

Jawab :
Hambatan-hambatan kultural yang dapat menghambat upaya pemerintah dalam mewujudkan Insan Indonesia Cerdas Kompetitif 2025 :
a)      Mental budak masih melekat pada jati diri bangsa kita, ini akibat penjajahan yang terjadi selama 350 tahun. Belum adanya kesadaran untuk mandiri tanpa dorongan dari orang lain.
b)      Mulai bergesernya pandangan masyarakat terhadap guru. Guru tidak lagi dipandang sebagai orang yang perlu digugu dan ditiru. Padahal dahulu peran guru cukup sentral di masyarakat, khususnya pedesaan. Ditambah lagi banyak kasus yang dilakukan guru (sebagai manusia yang juga memiliki kekurangan) yang membuat wibawa guru berkurang.
c)      Khusus masyarakat di pedesaan masih menomorduakan pendidikan. Pendidikan masih dianggap kurang perlu. Ketika anak-anak mereka sudah dipandang siap membantu bekerja, maka pendidikan tidak diperlukan lagi. Apalagi pendidikan membutuhkan biaya dan waktu, mereka selalu berhitung untung rugi. Terlalu lama menunggu hasil dari pendidikan tersebut.
d)     Belum tumbuhnya kesadaran perlunya budaya membaca. Budaya membaca negara kita tergolong rendah, tidak jarang banyak buku-buku di perpustakaan yang masih terlihat rapi. Bahkan belum terbaca. Keinginan untuk memperoleh pengetahuan di kalangan pelajar sangat rendah. Kalau di kalangan umum, hanya segelintir saja yang suka membaca, dan biasanya bekerja di sektor formal, bagi yang bekerja di sektor informal sukar ditemui orang yang suka membaca.
e)      Karena pola pembelajaran yang selama ini hanya berpusat pada guru, efeknya sangat lama dan berpengaruh besar sampai sekarang, yakni daya kritis siswa tidak muncul. Akibatnya siswa tidak mampu mengembangkan pola pikir sendiri, dan tidak mampu berimajinasi untuk menciptakan hal-hal yang baru.
f)       Perhatian masyarakat terhadap dunia pendidikan kurang. Sebenarnya masih berhubungan juga dengan kondisi ekonomi. Sehingga masyarakat masih mengutamakan urusan hal-hal lain.
3.      Ditengah pesatnya laju perkembangan teknologi informatika dan computer, diikuti pula dengan perkembangan“E-learning”, berkaitan dengan hal tersebut apakah guru yang professional itu masih relevan dibicarakan? Kemukakan pendapatmu!

Jawab :
Walaupun siswa dapat belajar dengan e-learning, guru profesional masih tetap diperlukan sampai kapanpun dengan alasan-alasan berikut :
a)        Peran guru dalam pendidikan sangatlah dominan, tanpa guru – hasil pendidikan tidak akan sempurna. Dalam beberapa hal memang peran guru dapat digantikan oleh alat atau media lain, namun dalam hal lain juga peran pendidikan hanya dapat dilakukan oleh guru. Misalnya peran pembinaan psikologis maupun mental (karena mendidik dalam artian luas tidak hanya mengajarkan ilmu, namun memberikan dorongan, motivasi, pemantapan, dan pemahaman yang lebih dalam), peran pengolah pesan, peran organisator, peran mediator, peran fasilitator, peran evaluator, dan peran administrator.
b)        Kemudian pembelajaran yang tidak melalui guru (outodidak), seringkali hanya dapat menangkap maksud yang tersurat saja dari ilmu yang dipelajarinya. Untuk maksud yang tersiratnya (sampai ke inti yang paling halus sekalipun dari ilmu tersebut), biasanya diperlukan penjelasan dari guru profesional, sehingga pemahaman yang diperoleh murid sangat bulat dan jelas. Memang ada segelintir orang yang mampu menangkap pesan dari suatu ilmu baik yang tersurat maupun yang tersiratnya dengan hanya belajar outodidak, namun jumlahnya tidak banyak.
c)       Pembelajaran konstruktivis yang digalakkan sekarang ini memang bermaksud membangun kemandirian siswa dalam belajar, namun perlu juga bimbingan dari guru yang profesional, tidak dilepas begitu saja, takutnya ’konstruksi’ ilmu yang dibangun siswa salah arah.

B.     Salah satu misi program studi pendidikan matematika Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya adalah: “ menghasilkan lulusan berkualitas tinggi yang mampu bersaing dan bersanding dengan lulusan universits lain yang telah memiliki reputasi nasional dan internsiona”.
1.      Petakan kedudukan mata kuliah Desain Pembelajaran Matematika dalam kerangka keseluruhan matakuliah program studi pendidikan matematika untuk menghasilkan magister pendidikan matematika yang berkualitas baik.
Jawab :
Kedudukan mata kuliah Desain Pembelajaran Matematika dalam kerangka keseluruhan mata kuliah program studi pendidikan matematika untuk menghasilkan magister pendidikan matematika yang berkualitas baik adalah sebagai dasar dalam membentuk pola pikir paradigma yang selama ini terfokus dengan pola lama menjadi pola yang lebih modern dengan mengaplikasikan desain Pembelajaran Matematika yang cocok dan efektif sehingga penyerapan materi yang didapatt lebih maksimal.

2.      Bagaimana peran mata kuliah ini dalam upaya mengembangkan  potensi mahasiswa untuk menjadi ilmuwan professional dalam bidang pendidikan matematika. Jelaskan pendapatmu.
Jawab :
Peran mata kuliah ini dalam upaya mengembangkan  potensi mahasiswa untuk menjadi ilmuwan professional dalam bidang pendidikan matematika antara lain :
a.       Membantu mahasiswa dalam memecahkan persoalan matematika menggunakan cara sendiri
b.      Membantu mahasiswa untuk berpikir logis, konsisten, sistematis
c.       Membantu mahasiswa mengetahui bagaimana dan kapan menggunakan berbagai alat peraga/media pendidikan matematika

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by FEBRINA BIDASARI