DASAR - DASAR PENGETAHUAN
1.
PENGETAHUAN
Pengetahuan merupakan segala
sesuatu yg diketahui manusia. Suatu hal yang menjadi pengetahuan selalu terdiri
atas unsur yang mengetahui dan yang diketahui serta kesadaran mengenai hal yang
ingin diketahui. Karena itu pengetahuan menuntut adanya subjek yang mempunyai
kesadaran untuk mengetahui tentang sesuatu dan objek yang merupakan sesuatu
yang dihadapinya sebagai hal yang ingin diketahuinya. Mahluk hidup ciptaan
Tuhan yang paling sempurna dibandingkan mahluk hidup yg lain (hewan
dan tumbuhan).
2.
MENGAPA MANUSIA MEMERLUKAN
PENGETAHUAN?
- Manusia mempunyai sifat rasa ingin tahu tentang sesuatu, dan rasa ingin tahu itu selalu berkembang dari waktu ke waktu .
- Untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang selalu berubah dan meningkat dari waktu kewaktu.
Dengan membicarakan topik ini diharapkan kita mampu
memahami unsur-unsur yang dapat membantu manusia untuk memiliki pengetahuan
dalam hidupnya. Maka, di sini
akan dibahas pengalaman, ingatan, kesaksian, minat dan rasa ingin tahu, pikiran
dan penalaran, logika, bahasa, serta kebutuhan hidup manusia.
·
Pengalaman
Hal yang pertama dan paling utama yang mendasarkan
pengetahuan adalah pengalaman. Pengalaman adalah keseluruhan peristiwa yang
terjadi dalam diri manusia dalam interaksinya dengan alam, lingkungan dan
kenyataan, termasuk Yang Ilahi. Pengalaman terbagi menjadi dua: (1) pengalaman
primer, yaitu pengalaman langsung akan persentuhan indrawi dengan benda-benda
konkret di luar manusia dan peristiwa yang disaksikan sendiri; (2) pengalaman
sekunder, yaitu pengalaman tak langsung atau reflektif mengenai pengalaman
primer.
Paling tidak, ada tiga ciri
pokok pengalaman manusia. Pertama, pengalaman manusia yang beraneka ragam.
Kedua, pengalaman yang berkaitan dengan objek-objek tertentu di luar diri kita
sebagai subjek. Dan ketiga, pengalaman manusia selalu bertambah seiring dengan
pertambahan usia, kesempatan, dan kedewasaan.
·
Ingatan
Pengetahuan manusia juga didasarkan pada ingatan sebagai kelanjutan dari pengalaman. Tanpa ingatan, pengalaman indrawi tidak akan bertumbuh menjadi pengetahuan. Ingatan mengandalkan pengalaman indrawi sebagai sandaran ataupun rujukan. Seandainya ingatan tak dapat kita andalkan maka kita tak dapat melakukan tugas sehari-hari. Tanpa ingatan, kegiatan penalaran kita menjadi mustahil. Karena untuk bernalar dan menarik kesimpulan dalam premis-premisnya kita menggunakan nalar.
Pengetahuan manusia juga didasarkan pada ingatan sebagai kelanjutan dari pengalaman. Tanpa ingatan, pengalaman indrawi tidak akan bertumbuh menjadi pengetahuan. Ingatan mengandalkan pengalaman indrawi sebagai sandaran ataupun rujukan. Seandainya ingatan tak dapat kita andalkan maka kita tak dapat melakukan tugas sehari-hari. Tanpa ingatan, kegiatan penalaran kita menjadi mustahil. Karena untuk bernalar dan menarik kesimpulan dalam premis-premisnya kita menggunakan nalar.
Ingatan tidak selalu benar dan
karenanya tidak selalu merupakan bentuk pengetahuan. Agar ingatan dapat dijadikan
rujukan dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya bagi pengetahuan,
setidaknya ada dua syarat yang harus dipenuhi yakni: (1) kesaksian dan (2)
konsisten.
·
Kesaksian
“Kesaksian” dimaksudkan untuk penegasan sesuatu sebagai benar oleh seorang saksi kejadian atau peristiwa, dan diajukan kepada orang lain untuk dipercaya. “Percaya” dimaksudkan untuk menerima sesuatu sebagai benar yang didasarkan pada keyakinan dan kewenangan atau jaminan otoritas orang yang memberi kesaksian. Dalam mempercayai suatu kesaksian, kita tidak memiliki cukup bukti intrinsik untuk kebenarannya. Yang kita miliki hanyalah bukti ekstrinsik.
“Kesaksian” dimaksudkan untuk penegasan sesuatu sebagai benar oleh seorang saksi kejadian atau peristiwa, dan diajukan kepada orang lain untuk dipercaya. “Percaya” dimaksudkan untuk menerima sesuatu sebagai benar yang didasarkan pada keyakinan dan kewenangan atau jaminan otoritas orang yang memberi kesaksian. Dalam mempercayai suatu kesaksian, kita tidak memiliki cukup bukti intrinsik untuk kebenarannya. Yang kita miliki hanyalah bukti ekstrinsik.
·
Minat dan Rasa Ingin Tahu
Tidak semua pengalaman dapat
dijadikan pengetahuan atau tidak semua pengalaman berkembang menjadi
pengetahuan. Untuk berkembang menjadi pengetahuan subjek yang mengalami harus
memiliki minat dan rasa ingin tahu. Minat mengarahkan perhatian ke hal-hal yang
dialami dan dianggap penting untuk diperhatikan. Orang akan memperhatikan dan
mengetahui apa apa yang ia anggap bernilai. Dan rasa ingin tahu mendorong untuk
bertanya dan menyelidiki apa yang dialaminya dan menarik minatnya. Inilah yang
membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Rasa ingin tahu terkait erat dengan
pengalaman mengagumkan dan mengesankan dengan keheranan yang dialami.
·
Pikiran dan Penalaran
Kegiatan pokok pikiran dalam
mencari kebenaran dalam pengetahuan adalah penalaran. Nalar dalam kehidupan
kita sehari-hari selalu diartikan rasionalitas. Nicholas Rescher mengatakan,
“Bersikap rasional berarti menggunakan kecerdasan untuk menentukan tindakan
terbaik dalam suatu keadaan.” Ini definisi kasar, tapi berguna sebagai landasan
untuk membangun suatu argumen.
Penalaran adalah proses
penarikan kesimpulan dari hal-hal yang telah diketahui sebelumnya. Setidaknya
ada tiga metode dalam proses penalaran. Pertama, induksi yakni penalaran yang
menarik kesimpulan umum (universal) dari kasus-kasus tertentu (partikular).
Kedua, deduksi yakni penalaran untuk merumuskan sebuah hipotesis berupa
pernyataan umum yang kemungkinan pernyataannya masih perlu untuk diuji coba.
·
Logika
Dalam logika, ada tiga rumus
yang menjadi dasar-dasar pengetahuan. Pertama, silogisme kategoris yakni
silogisme yang terdiri dari proposisi-proposisi yang bersifat kategoris, yaitu
proposisi yang berbentuk S itu P atau S itu bukan P.
·
Kebutuhan Hidup Manusia
Dalam interaksinya dengan
dunia dan lingkungannya manusia membutuhkan pengetahuan. Maka, kebutuhan
manusia juga dapat mendasari dan mendorong manusia untuk mengembangkan
pengetahuannya. Berbeda dengan binatang, manusia memperoleh pengetahuan tidak
hanya didasarkan pada instingtif tapi juga kreatif. Manusia adalah makhluk yang
mampu menciptakan alat, memiliki strategi, dan kebijaksanaan dalam bertindak.
Walaupun kebutuhan manusia
yang mendasari pengetahuan termasuk ke dalam dimensi pragmatis pengetahuan tapi
juga terdorong oleh rasa keingintahuan yang dimiliki oleh manusia itu sendiri.
3.
CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN (SUMBER
PENGETAHUAN) :
1) Wahyu
2) Pengalaman
3) Otoritas
4) Berpikir Deduktif
5) Berpikir Induktif
6) Metode Ilmiah
4.
PERBEDAAN ANTARA MANUSIA DAN HEWAN :
1) Mahluk berpikir (homo sapiens)
2) Mampu membuat alat/menggunakannya (homo
faber)
3) Dapat berbicara/ berbahasa (homo
longuens)
4) Hidup bermasyarakat (homo socius)
5) Hidup berekonomi (homo aeconomicus)
6) Menyadari adanya Tuhan YME.
(homo relijius)
0 komentar:
Posting Komentar