Selasa, 08 November 2011

MATERIAL DAN DISPLAY PENGAJARAN


MATERIAL DAN DISPLAY PENGAJARAN
PUSAT BELAJAR ( Learning Center ) merupakan lingkungan yang lengkap yang dirancang untuk meningkatkan belajar individu atau kelompok kecil yang fokus pada topik spesifik. Pusat belajar seharusnya mendorong partisipasi aktif ketimbang menyuruh para siswa duduk manis dan membaca buku atau membaca teks di layar komputer. Sebagian besar pusat belajar memberikan umpan balik kepada kegiatan siswa melalui kegiatan terindividualisasi. Kegiatan tersebut cenderung dirancang untuk digunakan oleh individu tetapi, mereka bisa dirancang untuk kelompok yang terdiri dari dua atau tiga orang.
Pusat belajar mungkin dibuat di tempat dalam ruang kelas yang tersedia dan sesuai. Materi pesat belajar meliputi apa saja atau seluruh dari teknologi dan media. Adapun keuntungan pusat belajar yaitu :
1.        Menilai kecepatan belajar sendiri
Pusat belajar medorong para siswa untuk mengembangkan tanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan memungkinkan mereka untuk belajar berdasar kecepatan mereka sendiri, sehingga mengurangi kemungkinan kegagalan dan meningkatkan kemungkinan sukses.
2.        Belajar aktif
Pusat belajar memungkinkan partisipasi siswa dalam pengalaman belajar, bagi respon siswa, dan bagi umpan balik yang cepat untuk respon siswa.
3.        Peran guru
Pusat belajar memungkinkan guru memainkan lebih banyak peran pembina, berkeliling kelas dan menyediakan bantuan bagi para siswa ketika mereka membutuhkannya.

Disamping mempunyai keuntungan, pusat belajar juga memiliki keterbatasan, antara lain :
1.         Biaya
Sejumlah besar waktu harus dihabiskan dalam perencanaan dan pengaturan pusat belajar dan dalam mengumpulkan dan menyusun materi pusat belajar.
2.         Pengelolaan
Para guru yang menggunakan pusat belajar harus sangat bagus dalam pengaturan dan pengelolaan ruang kelas.
3.         Tanggung Jawab
Bentuk belajar mandiri apapun akan berhasil hanya jika para siswa mampu dan mau mengemban tanggung jawab untuk belajar mereka sendiri

Beberapa  jenis pusat belajar terspesialisasi sebagai berikut :
1.        Pusat Keterampilan
Dapat memberikan kesempatan kepada para siswa untuk melakukan praktik tambahan, terutama untuk memperkuat sebuah keterampilan yang sebelumnya diajarkan melalui  media atau strategi lainnya. Kemampuan dasar yang dibangun melalui metode praktik dan latihan berguna bagi pendekatan pusat keterampilan ini. Pusat keterampilan juga bisa digunakan untuk melibatkan para siswa dalam penggunaan rekayasa matematika untuk membentuk contoh konkret dari soal matematika yang diselesaikan dalam lembar kerja.
2.        Pusat Peminatan
Pusat peminatan bisa merangsang minat baru dan mendorong kreativitas.
3.        Pusat Perbaikan
Pusat perbaikan dapat membantu para siswa yang membutuhkan bantuan tambahan dengan konsep atau kemampuan tertentu.
4.        Pusat Pengayaan
Pusat pengayaan dapat menyediakan pengalaman belajar tambahan yang merangsang bagi para siswa yang telah menyelesaikan kegiatan ruang kelas yang dipersyaratkan.

Pusat belajar dan Komputer
Dalam sebuah pusat belajar, komputer dapat digunakan untuk pemerolehan informasi, penyusunan pengetahuan, penyelesaian masalah, belajar multimedia ( visual, suara, grafis, dan video). Seluruh jenis pusat belajar ini bisa memanfaatkan komputer. Komputer bisa menyediakan penguatan keterampilan dan pengajaran perbaikan melalui penggunaan peranti lunak latihan dan praktik yang dipilih cermat. Pusat peminatan dan pengayaan bisa dibuat dari materi referensi CD dan sumber daya internet yang aman bagi anak sehingga mereka bisa mengeksplorasi topik pilihan mereka sendiri atau memperluas penelusuran mereka mengenai topik-topik yang dibahas di ruang kelas.
Ketika menggunakan komputer di sebuah pusat belajar adalah ide bagus untuk menggunakan headphone sehingga audio tidak mengganggu perhatian siswa lainnya. Layar komputer paling mudah dibaca ketika jauh dari cahaya yang menyilaukan. Aturlah komputer untuk menghindari cahaya menyilaukan di layar komputer sehingga para siswa bukan berada di depan jendela. (Morrison & Lowther, 2005).
Pusat belajar memudahkan belajar beragam siswa baik kebutuhan khusus maupun yang berbakat. Materi dan kegiatan belajar bisa dibuat, dilaksanakan, dan dinilai menggunakan berbagai teknologi dan media. Ketika menerapkan pusat belajar,  teknologi yang sesuai bisa dipilih bagi setiap siswa. Salah satu teknik yang efektif adalah memberikan sebuah daftar dari modul yang kecepatannya ditentukan sendiri yang dari situ mereka memilh pilihan tertentu. Teknik ini memastikan para siswa menguasai persyaratan mereka dan juga menyediakan kesempatan untuk belajar alternatif.
Penilaian  pencapaian setiap siswa bisa dinilai melalui berbagai pendekatan. Teknologi mungkin digunakan sebagai alat untuk memberikan tes. Selain prosedur tes yang umum, para siswa mungkin menggunakan peranti lunak komputer untuk mengembangkan sebuah artefak yang memperliatkan penguasaan atas topik dalam pusat belajar.

MODUL PENGAJARAN
Sebuah model pengajaran merupakan unit pengajaran yang lengkap yang dirancang untuk digunakan oleh seorang pemelajar atau sekelompok kecil pemelajar tanpa kehadiran guru. Karena tujuan keseluruhan dari modul ini adalah memudahkan belajar tanpa pengawasan yang teratur, seluruh elemen mata pelajaran yang diberikan guru biasanya harus dibentuk menjadi sekumpulan materi cetakan, audiovisual atau berbasis komputer. Modul tersebut harus menarik perhatian siswa, memperkenalkan topik, menyajikan konten baru, memberikan latihan dengan kegiatan umpan balik, menguji penguatan, dan memberikan perbaikan tindak lanjut datu pengayaan. Perbedaan utama antara lain sebuah modul dan sekadar buku, video, atau mata pelajaran komputer adalah bahwa seluruh prosedur pengelolaan pengajaran harus disediakan. Ini semua sering kali disebut wraparound.
Modul pengajaran mungkin memiliki banyak komponen berbeda :
·           Dasar Pemikiran
Berikan garis besar mengenai konten modul dan sebuah penjelasan kenapa para pembelajar sebaiknya mempelajarinya.
·           Tujuan
Nyatakan dalam istilah kinerja apa yang diharapkan diperoleh pemelajar dari menyelesaikan modul
·           Ujian Masuk
Tentukan apakah pemelajar telah menguasai kemampuan prasyarat yang diperlukan untuk memulai modul.
·           Material Multimedia
Gunakan berbagai teknologi dan media untuk melibatkan para pemelajar secara aktif dan untuk memanfaatkan penginderaan mereka. Sebagian besar format sangat bermanfaat untuk digunakan dalam modul.
·           Kegiatan Belajar
Menggunakan berbagai macam strategi dan media  dapat meningkatkan minat para siswa dan memenuhi kebutuhan para siswa.
·           Latihan dan Umpan Balik
Memberikan para pemelajar kesempatan untuk mempraktikan setiap tujuan dan memberikan umpan balik terkait dengan ketepatan respon mereka.
·           Ujian Mandiri
Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk meninjau kembali dan memeriksa kemajuan mereka sendiri.
·           Ujian Penutup
Menilai apakah para siswa telah menguasai tujuan dari modul ini.

MERANCANG MODUL
Sebuah modul sebaiknya menyertakan sebuah pengantar ke sebuah topik, terutama dalam bentuk pertanyaan atau masalah yang akan merangsang keingintahuan. Modul juga harus menyediakan pengajaran atau saran mengenai bagaimana para siswa sebaiknya menggunakan komponen modul. Di sebagian besar kasus, panduan bertindak sebagai pemandu melalui berbagai kegiatan modul. Panduan tertulis bisa berisi pertanyaan dan tempat untuk jawaban.

SISTEM BELAJAR TERPADU (ILS)
Di banyak sekolah salah satu bentuk penggunaan modul berbasis komputer yang sedang marak adalah sistem belajar terpadu ( integrated learning system-ILS), yang merujuk pada serangkaian stasiun kerja komputer yang berjejaring yang dilengkapi dengan peranti lunak atau akses online ke sekumpulan modul atau mata pelajaran yang berurutan.

Keuntungan ILS antara lain :
1.        Menentukan kecepatan sendiri
Para siswa menyelesaikan materi berdasarkan kecepatan mereka sendiri, dengan diuji dan berkembang dalam interval yang teratur.
2.        Kemasan total
Keuntungan besar adalah bahwa sebuah modul merupakan paket pengajaran terpadu, tidak ada keharusan untuk berusaha menyatukan seluruh materi agar memenuhi tujuan-tujuan belajar. Ini menghemat waktu mengajar yang berharga dan sering kali lebih murah daripada materi individual.
3.        Tervalidasi
Modul-modul diuji dan divalidasi sebelum disebarkan , dengan jumlah klien yang begitu besar, para vendor bisa berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan kurikulum.
Keterbatasan ILS anatara lain :
1.        Kualitas modul
Kualitas modul bervariasi beberapa diantaranya merupakan modul latihan dan praktik yang tidak menginspirasi dan berkualitas rendah. Kritikan yang paling sering adalah penekanan yang berlebihan pada keterampilan dan pengetahuan tingkat rendah. Krtitikan-kritikan ini tidak hanya berlaku bagi modul, tetapi juga berlaku bagi banyak paket komersial.
2.        Kehilangan fleksibilitas
Salah satu persoalan yang terjadi dalam pengadopsian sebuah modul atau sistem belajar terpadu adalah masalah fleksibilitas. Standarisasi yang diberlakukan ILS bertentangan dengan keinginan sebagai besar gruru yang ingin mempertahankan otonomi dalam hal konten dan strategi.
3.        Integras kurikuler
Mungkin risiko yang paling serius dari ILS, ironisnya adalah berkurangnya integrasi dengan kurikulum. Komponen dari sistem komputer saling terpadu satu sama lain, tetapi sistem tersebut mungkin tidak berpadu dengan kurikulum sekolah lainnya. Salah satu kritikan yang paling sering terhadap kurikulum adalah yang berkaitan dengan fraksional-potongan berupa fakta dan kemampuan t=yang diajarkan dalam terpisah-pisah, tidak dijadikan satu kesatuan.

INTEGRASI
Ketika individual atau kelompok kecil menggunakan modul mereka sendiri, guru membutuhkan rencana untuk memantau kemajuan. Idealnya setelah menyelesaikan sebuah modul, individual atau kelompok kecil tersebut menemui sang guru untuk membahas konten yang baru saja mereka ikuti, hasil-hasil yang dicapai, dan pemahaman mereka. Para siswa juga melaporkan kesulitan yang mungkin mereka alami dalam menggunakan modul tersebut. Diskusi seperti itu, selain ujian konvensional, menghadirkan umpan balik yang berharga kepada guru mengenai kemajuan siswa dan mengenai kekuatan dan kelemahan modul tersebut.
Ketika memilih peranti lunak untuk modul pengajaran berbasis komputer, adalah penting yang memastikan bahwa kegiatan pengajaran berikut ini dilibatkan (Gagne, Wager, Golas, & Keller, 2005) :
·      Dapatkan perhatian
·      Informasikan kepoada pembelajar mengenai tujuan-tujuan
·      Ingatkan pemelajar mengenai prasyarat
·      Sajikan materi pengajaran
·      Memandu pemelajaran
·      Menyediakan umpan balik
·      Menilai kinerja
·      Meningkatkan retensi dan transfer
ILS paling umum digunakan untuk pengajaran matematika dasar dan seni bahasa.  Aplikasi menarik di masa depan sepertinya menjadikan aplikasi yang salah satunya mata pelajaran ILS di dalamnya merupakn satu kompinen dari prorgam sekolah keseluruhan yang menggabungkan pengajaran secara tim, unik tematik, keterlibatan siswa dan orang tua dalam penentuan tujuan, dan kustomisasi terhadap penentuan staf pengajaran setempat. Sebuah ILS yang tidak secara komprehensif terpadu ke dalam kurikulum tidak akan membantu para siswa mencapai hasil pendidikan yang diinginkan.

PEREKAYASA
Perekayasa ( manipulative) adalah benda-benda yang bisa dilihat dan dikelola dalam situasi belajar. Terdapat tiga jenis perekayasa yaitu :
1.        Objek Riil
Objek Rill seperti koin, perkakas, artefak, tanaman dan binatang merupakan sebagian dari materi yang paling bisa diakses, menarik, dan melibatkan siswa dalm penggunaan di bidang pendidikan. Karena bersifat konkret, objek riil hampir mendekati bagian paling kiri dari Kesatuan Abstrak Konkret, yang artinya bahwa mereka terutama sesuai bagi pemelajar yang sedang menghadapi mata pelajaran yang dengannya mereka memiliki sedikit pengalaman dalam kehidupan keseharian mereka. Untuk menghindari verbalisme, atau sekedar membeo tanpa memiliki pemahaman yang bermakna, adalah penting bagi para pemelajar untuk membangun pemahaman yang memiliki makna dan relevansi dlam kehidupan mereka.
Objek riil mungkin digunakan sebagaimana adanya mereka, atau anda mengkin mengubahnya untuk meningkatkan pengajaran. Contoh-contoh dari modifikasi tersebut meliputi :
·         Potongan
Perangkat seperti mesin dengan satu potongan sisi untuk memungkinkan pengamatan mendalam mengenai cara kerja di bagian dalamnya.
·         Spesimen
Tanaman, hewan yang sebenarnya atau bagian darinya yang diawetkan untuk pengamatan yang mudah.
·         Pameran
Kumpulan artefak, sering kali yang berkaitan dengan sains dan sejarah, yang disajikan bersama dengan informasi cetakan untuk menggambarkan sebuah hal.
Selain manfaat yang nyata sebagai sarana menyajikan informasi, memancing pertanyaan, dan menyediakan pengalaman belajar langsung dilakukan, objek riil juga bisa memainkan peran dalam fase evaluasi dari pengajaran.
2.        Model
Model merupakan representasi tiga dimensi dari objek riil. Model mungkin sangat terperinci atau disederhanakan untuk tujuan pengajaran. Model bisa menyediakan pengalaman belajar yang objek riil tidak bisa lakukan. Menyediakan kumpulan model merupakan layanan standar dari sebagian besar pusat media.
3.        Model Rakitan
Representasi yang disederhanakan dari perangkat yang rumit, umum ditemui dalam pendidikan kejuruan. Dengan menyoroti unsur-unsur penting dan menghilangkan detail-detail yang mengalihkan perhatian, model rakitan akan bisa memperjelas hal-hal yang kompleks.

PEREKAYASA DAN PERANTI LUNAK KOMPUTER
Penambahan perekayasa dan materi langsung untuk para siswa yang disertakan dengan paket peranti lunak komputer merupakan salah satu contoh bagaimana material pengajaran tradisional digabungkan dengan peranti lunak komputer untuk menyediakan pengalaman belajar yang hebat.

KIT MULTIMEDIA
Sebuah kit multimedia merupakan kumpulan material pengajaran/belajar yang melibatkan lebih dari satu jenis media dan disusun di seputaran satu topik tunggal. Kit sering meliputi objek riil, model, dan model rakitan. Beberapa kit multimedia dirancang bagi guru untuk digunakan dalam presentasi di ruang kelas. Yang lainnya dirancang untuk digunakan oleh siswa individual atau kelompok kecil. Kit multimedia komersial tersedia untuk berbagai mata pelajaran pendidikan.
Guru atau spesialis media juga menyiapkan kit multimedia. Tujuan utama dari sebuah kit adalah  memberikan kesempatan kepada para siswa untuk belajar langsung-menyentuh, mengamati, menguji coba, untuk ingin tahu, dan untuk memutuskan.
Adapun keuntungan dari kit multimedia antara lain :
·      Realisme
Perekayasa menyediakan realisme dan menggambarkan konsep yang melibatkan tiga dimensi. Mereka meningkatkan identifikasi benda-benda melalui ukuran, bentuk, atau warna dan menyediakan pengalaman langsung dan praktik laboratorium.
·      Minat
Perekayasa menimbulkan minat karena bersifat multisensorik. Setiap orang menyukai menyentuh dan merekayasa objek riil untuk memeriksa spesimen yang tidak biasa secara lebih dekat.
·      Kerjasama
Perakayasa bisa menjadi mekanisme ideal untuk merangsang kerja proyek kelompok kecil. Kegiatan belajar kooperatif bisa timbul di seputaran percobaan, penyelesaian masalah, permainan peran, atau jenis-jenis praktik langsung lainnya.

Keterbatasan kit multimedia anatara lain :
·      Mahal
Perekayasa sering kali lebih mahal daripada material lainnya yang lebih konvensional.
·      Penyimpanan
Bisa menyulitkan untuk menemukan tempat penyimpanan untuk perekayasa dan untuk mengingat di mana perekayasa itu berada ketika anda menginginkan menggunakan mereka.
·      Ringkih
Beberapa perekayasa bisa dengan mudah pecah atau rusak dan mungkin tidak bisa digunakan lagi.

MATERI CETAKAN
Materi cetakan meliputi buku cetak, buku fiksi dan nonfiksi, buklet, pamflet, panduan belajar, buku petunjuk, dan lembar kerja serta dokumen olahan kata yang dibuat oleh siswa dan guru. Buku cetak telah lama menjadi dasar dari pengajaran ruang kelas.
Keuntungan materi cetakan
·      Ketersediaan
Materi cetakan mengenai berbagai topik mudah didapatkan dalam beragam format berbeda.
·      Fleksibilitas
Mereka bisa diadaptasikan dengan banyak tujuan dan mungkin digunakan dalam lingkungan dengan cahaya yang cukup.
·      Portabilitas
Mereka mudah dibawa dari satu tempat ke tempat lainnya dan tidak membutuhkan perlengkapan atau kelistrikan apapun.
·      Ramah bagi pengguna
Materi cetakan yang dirancang dengan tepat akan mudah digunakan,tidak membutuhkan keahlian khusus untuk menavigasi.
·      Ekonomis
Material cetakan relatif tidak mahal untuk dibuat atau dibeli dan bisa digunakan kembali. Kenyataannya, ada yang bisa diperoleh secara Cuma-Cuma.

Keterbatasan
·      Tingkat membaca
Keterbatasan terbesar dari materi cetakan adalah bahwa mereka ditulis untuk level membaca tertentu. Beberapa siswa adalah kurang memiliki ketrampilanmembaca yang memadai, beberapa materi cetakan melampaui tingkat membaca mereka.
·      Memorisasi
Beberapa guru mengharuskan para siswa untuk mengingat banyak fakta dan definisi.
·      Kosakata
Beberapa buku memperkenalkan sejumlah besar konsep dan istilah kosakata dalam jumlah sangat terbatas.
·      Presentasi satu arah
Karena sebagian besar materi cetakan tidak interaktif, mereka cenderung digunakan dalam cara-cara yang pasif, sering kali tanpa pemahaman
·      Penentuan kurikulum
Terkadang buku cetaklah yang mengatur kurikulum, bukan digunakan untuk mendukung kurikulum.
·      Penilaian sepintas lalu
Terkadang buku cetak dipilh melalui “pengujian sekilas” apa saja yang memikat mata sang penelaah.
INTEGRASI
Materi cetakan digunakan di seluruh atau mata pelajaran dan oleh siswa dari berbagai usia ketika mereka belajar membaca. Pusat media merupakan sumber dari berbagai media cetakan mengenai topik yang tak terhingga jumlahnya dan dalam hampir setiap format yang mungkin.

TEMPAT DISPLAY
Jika anda akan menggunakan visual seperti foto, gambar, diagram, grafik, atau poster, anda butuh sebuah cara untuk memajang mereka. Visual mungkin dipajang dalam ruang kelas dalam berbagai cara, mulai dari sekadar memegang sebuah visual tunggal dengan tantangan anda hingga membangun pameran yang rumit untuk pajangan permanen. Permukaan di ruang kelas yang umumnya digunakan untuk display visual meliputi papan kapur, papan putih, papan putih elekronik, bulletin board, papan kain, papan magnetik, dan diagram putar.

PAMERAN
Pameran merupakan kumpulan berbagai objek dan display yang dirancang untuk membentuk sebuah kesatuan yang terpadu demi tujuan pengajaran. Pameran bisa secara umum digunakan untuk tujuan pengajaran yang sama dan dalam cara-cara yang sama saat komponen individualnya digunakan.
Lokasi pameran bisa dengan mudah dibuat di sebagaian besar ruang kelas. Pameran yang lebih kompleks mungkin membutuhkan lantai yang sangat luas dan struktrur khusus. Pusat media sekolah merupakan lokasi yang nyaman untuk pameran, display, dan diorama. Pusat media mungkin juga menyediakan tempat untuk pajangan bagi pameran yang dibuat siswa.
Terdapat tiga jenis pameran yaitu :
1.        Kunjungan Lapangan
Kunjungan lapangan menyediakan pameran berupa objek riil dalam lingkungan alamiah mereka.


2.        Display
Display merupakan kumpulan dari material. Sebagaian besar display meneyertakan informasi deskriptif mengenai objek atau visual yang ditampilkan.
3.        Diorama
Diorama menampilkan keadaan tiga dimensi.

DAFTAR PUSTAKA
Smaldino,E,Sharo.,Lowther,L,Deborah.,Russell,D,James. 2011. Instructional Technology and Media for Learning : Teknologi Pembelajaran dan Media Untuk Belajar. Jakarta. Prenada Media


MATERIAL DAN DISPLAY PENGAJARAN




 







Oleh :
Febrina Bidasari ( 20102512018)

Doseng Pengampuh :
Prof. Dr. Zulkardi, M.I.Komp, M.SC
Dr.Darmawijoyo,M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2011

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by FEBRINA BIDASARI