Perkembangan Pemikiran Tentang Pembentukan Alam Semesta
A. TEORI TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA
1.
Pandangan
para ahli tentang terbentuknya alam semesta:
a. Menurut orang Yunani Kuno
Orang Yunani pada zaman dahulu
mengira bahwa langit itu sangat dekat dengan bumi, dan bumi sangat kecil
dibandingkan dengan langit. Mereka mengira bumi diatur oleh Dewa, seperti Dewa
Helios (Dewa Matahari) dan Dewa Zeus (Dewa Hujan dan Guntur).
b. Menurut Aristoteles
Seorang filsafat yang hidup
sekitar 300 SM yang menerangkan bahwa peredaran Bulan, Venus, Mars dan
planet-planet lain. Aristoteles berpendapat bahwa Matahari, planet dan
bintang-bintang semua beredar mengelilingi Bumi.
c. Menurut Ptolomeus
Seorang ahli filsafat bangsa
Yunani yang hidup 100 tahun setelah Aristoteles, Ptolomeus sampan menyusun
teori baru mengenai cakrawala yang juga disebut Kosmos. Teorinya : benda-benda
langit itu semua mengelilingi bumi. Teori ini disebut teori Geo Sentris.
d. Menurut Copernicus
Lahir di Toum-Polandia
(1473-1543) anak seorang Uskup Katolik. Teorinya bahwa hanya bulan saja yang
betul-betul mengelilingi bumi, sedangkan planet-planet lain tidak, tetapi
semuanya mengelilingi Matahari.
e. Menurut Galileo Galilei
Hidup pada zaman setelah
ditemukan Teleskop, tanggal 7 Januari 1610 dengan menggunakan teleskop
menemukan Jupiter. Bukan hanya sebuah titik cahaya kecil, melainkan berupa
sebuah bola besar dengan empat buah pengiringnya, dia juga membenarkan teori
Copernicus.
f. Pandangan Masyarakat Modern
Dahulu ilmu yang mempelajari
tentang asal-usul alam semesta disebut Kosmogoni, sekarang oleh para ahli
astronomi modern, kosmogoni yang mempelajari asal-usul dan evolusi alam semesta
diperluas meliputi isi alam semesta dan organisasinya.
Melalui Kosmologi
yang telah maju, dikemukakan teori-teori terjadinya alam semesta, dimana
teori-teori itu dapat dikelompokkan menjadi tiga teori utama. Tahun 1940
diterangkan terjadinya alam semesta telah menggunakan asas yang sama bahwa alam
semesta memuai.
2.
Dua teori tentang terbentuknya
alam semesta yaitu:
a.
Teori Ledakan
Suatu massa yang sangat besar
yang terdapat di jagat raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar
meledak. Massa yang meledak itu kemudian berserakan dan mengembang dengan
sangat cepat serta menjauhi pusat ledakan / inti ledakan.
b. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berdasarkan adanya
siklus dari alam semesta, yaitu massa ekspansi dan massa kontraksi. Diduga
siklus ini berlangsung dalam jangka waktu 30.000 juta tahun.
B.TEORI TERBENTUKNYA GALAKSI
Menurut Fowlet, kira-kira
12.000 juta tahun yang lalu galaksi tidaklah seperti sekarang ini. Pada saat
itu galaksi masih merupakan kabut gas hydrogen yang sangat besar yang berada di
ruang angkasa. Kabut gas hydrogen tersebut bergerak perlahan-lahan, berputar
pada porosnya, sehingga berbentuk bulat.
Berdasarkan pengamatan, dapat dibedakan tiga macam
galaksi :
- Galaksi Spiral (Spiral Galaxis)
Galaksi ini merupakan galaksi yang berstruktur
paling sempurna, yang terdiri dari tiga bagian :
- Pusat spiral galaksi yang terdiri dari gugusan bintang yang berbentuk bulat
- Lingkaran yang membungkus pusat spiral
- Piringan dengan lengan spiral
Macam-macam galaksi spiral :
a). Galaksi Bima Sakti
Galaksi ini pernah disebut Susunan Kapteyn.
Kapteyn adalah seorang astronom yang mengemukakan bahwa matahari terdapat pada
galaksi bima sakti ini.
b). Galaksi Andromeda
Dengan mata telanjang, galaksi ini tampak seperti
lilin dengan panjang 30 (garis tengan bulan) dan lebar 15. dengan teleskop
kecil sudah dapat dilihat intinya, di tengah-tengah kabut dan bila menggunakan
teleskop 100 inci yang telah dilakukan di Observatory Mounts Wilson, ternyata
galaksi Andromeda berbentuk spiral biasa.
c). Galaksi Dolar Perak (Silvery Coin)
Berupa galaksi spiral pipih, kira-kira sejauh 13 juta tahun cahaya.
d). Galaksi Roda Biru (Blue pin Wheel)
Galaksi yang bergangsing (berputar) di daerah Trianggulum, kira-kira
sejauh 2 juta tahun cahaya.
e). Galaksi Pusaran Air
Sebagai galaksi spiral yang terlentang dan didampingi oleh
pengiring, yakni sebuah galaksi tidak teratur.
f). Kabut Magellan (Magellanic
Clouds)
Gugus bintang ini disebut kabut Magellan, karena ditemukan oleh
Magellan pada tahun 1519, berupa galaksi-galaksi yang terletak di konstelasi
Dorado dan Tucan.
- Galaksi Ellips (Elliptical Galaxis)
Galaksi ini meliputi jumlah 17% dari semua galaksi yang sudah
diketahui, galaksi ini berbentuk ellips, merupakan bangunan yang sederhana
karena hanya terdiri atas :
- Pusat roda
- Selubung yang membungkus pusat
- Galaksi tidak beraturan (Irregular Galaxis)
Galaksi ini berjumlah kurang dari 3% dari semua galaksi yang sudah
ditemukan. Galaksi ini terlihat sebagai gumpalan datar atau onggokan bintang
yang semakin menebal, sebagian menipis dalam batas-batas yang tidak jelas.
C. BINTANG DAN
RASI BINTANG
- Bintang adalah benda langit yang mempunyai cahaya sendiri dan terdiri atas gas pijar. Kekuatan cahaya ditentukan berdasarkan magnitude (tingkat terang)
2. Rasi Bintang ialah kelompok bintang yang letaknya berdekatan atau
‘menempel’ di bola langit disebut konstelasi atau rasi bintang. Nama rasi
bintang itu dihubungkan dengan nama tokoh atau makhluk dalam mitologi missal :
centauri, orion, gemino, scorpio. Setiap bangsa mempunyai imajinasi sendiri
tentang kedudukan bintang dalam satu rasi.
Contoh :
- Tujuh bintang pada rasi orion, oleh orang Jawa dinamakan bintang Waluku, karena bentuknya seperti waluku, alat pembajak sawah.
- Rasi bintang scorpio oleh orang Jawa disebut Kelopo Doyong.
- Di sekitar ekleptika yang melingkar pada bola langit terdapat 12 rasi bintang disebut zodiac. Orang Yunani kuno mengaitkan kedua belas rasi bintang tersebut dengan peramalan nasib manusia.
D.
PROSES PERKEMBANGAN
ILMIAH DAN TERJADINYA ALAM SEMESTA
1.
Konsepsi Tentang Alam
Semesta
Bagaimana konsepsi para
ilmuwan tentang peciptaan jagad raya dan pemikiran apa yang melandasinya ?
konsepsi itu berubah-ubah sepanjang sejarah, bergantung pada tingkat
kecanggihan alat-alat observasinya, dan bergantung pada tingkat kemajuan fisika
itu sendiri. Konsepsi yang mereka kemukakan bahwa jagad raya ini tidak terbatas
dan besarnya tidak terhingga, konsepsi ini berasal dari Newton. Konsepsi mereka
yang lain adalah bahwa alam ini tidak berubah keadaannya sejak waktu tak
terhingga lamanya Sampai masa yang akan datang.
2.
Teori Terbentuknya
Alam Semesta
Alam semesta yang kita ketahui
sekarang ini awal mulanya berasal dari gas yang berserakan secara teratur
diangkasa kemudian menjadi kabut (menjadi kumpulan kosmos-kosmos). Dalam
pengertian alam semesta mengcakup tentang Mikro kosmos dan makrokosmos.
Mikro kosmos yaitu benda-benda
yang berukuran kecil seperti, atom, sel, elektron dan benda-benda kecil
lainnya. Adapun makro kosmos yaitu benda-benda yang berukuran besar, seperti
bintang, planet, dan matahari.
Teori yang dihasilkan oleh
para ilmuwan dan pakar, tentang bagaimana terbentuknya alam semesta ada dua,
yaitu :
a.
Teori Keadaan Tetap.
Yaitu teori yang menyatakan
bahwa alam ini ada tanpa awal dan ada selama-lamanya.
b.
Teori Dentuman Besar.
Yaitu teori yang menyatakan bahwa alam ini ada
dari suatu ketiadaan.
Dan akan berakhir dengan
ketiadaan pula. Dan teori menyatakan bahwasanya alam pada awalnya semua objek
dialam semesta adalah satu dan kemudian terpisah karena suatu ledakan yang
sangat dahsyat.
E.
TEORITERBENTUKNYA
GALAKSI DAN TATASURYA
1. Teori Nebulata .
Yaitu teori yang menyatakan bahwasanya tatasurya terbentuk dari awan panas atau
kabut gas yang panas. Teori ini dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan
Pierre Simon (1796).
Menurut Kant kabut tersebut berputar lambat dn memadat karena adanya gaya
tarik-menarik dan tolak-menolak, dari bagian-bagiannya terbentuklah pada
pusatnya sebuah inti besar matahari dan sekelilingnya inti-inti kecil dari
planet-planet.
Adapun menurut Laplace, susunan matahari berasal dari kabut pijar dan merupakan
bagian besar yang berputar makin cepat, dan karena proses pendinginan, mak
kabut bagian luar terpisah membentuk petang gelap kabut yang akhirnya membentuk
planet-planet dengan benda-benda yang mengelilinginya berupa satelit.
2. Hipotesis Planettesimal.
Teori ini sama dengan hipotesis nebular, hanya saja pembentukan planet-planet
tidak harus dari satu sumber, tapi dari sumber lain ( bintang ) lain yang
kebetulan lewat dekat tatasurya, yang mana tatasurya kita merupakan bagian
didalamnya.
3. Teori Tidal
Menurut teori ini planet merupakan percikan matahari dan percikan ini disebut
tidal. Karena pada masa lalu matahari mempunyai pasangan sebuah bintang yang
kemudian meledak dan sejumlah partikelnya terlempar keluar angkasa, dari
ledakan tersebut awan gas tertinggal oleh gaya tarik-menarik matahari, awan gas
itu ditarik mendekati kepadanya dan kemudian berubah menjadi planet-planet.
F.
HIPOTESIS KEJADIAN
BUMI
1. Hipotesis Kabut dari
Kant dan Laplace
Dalam hipotesisnya Imanuel Kant mengatakan bahwa asal segalanya adalah gas yang
bermacam-macam. Yang tarik-menarik membentuk kabut besar dan masing-masing
berbenturan lalu menimbulkan panas dan berpijar lalu menghasilkan matahari dan
dari matahari timbul en-pragmen yang mendingin lalu menjadi planet-planet.
2. Hipotesis Pasang Surut
Hipotesis ini dikemukakan oleh jeans dan Jeyfreys 1930. mereka berpendapat
bahwa adanya bintang besar yang mendekat kira-kira seperti bulan dan bumi,
yaitu bulan yang menyebabkab pasang surutnya lautan yang mana bulan tak cukup
kuat untuk menarik air menjulur jauh, akan tetapi matahari yang didekati
bintang itu menjauh,lidah api dari matahari asal itu putus dan pecah berkeping-keping
seraya mengenbun dan membeku menjai planet-planet dan planetoida.
3. Hipotesis Planettesimal
Hipotesis ini sesuai dengan hukum Newton, yang mana terjadinya tarik-menarik
suatu bintang besar yang sedang beredar kemudian terjadi peledakan yang
melepaskan sebagian materialnya dan dari material inilah terbentuk Planet dan
Planetoida.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Aly, Eni Rahmah. 1996. Ilmu
Alamiah Dasar( MKDU). Jakarta: Bumi Aksara
Aziz Abdul. 1996. Qur’an Hadi.
Semarang: CV. Wicaksana
Hamzah, Ali. Fahmi Basyar. 1998. Ilmu
Alamiah Dasar. Jakarta:IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Mawardi, Nur hidayat. 2000.Ilmu Alamiah
Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:CV Pustaka Setia
Yahya, Harun. 2003. Mengenal Allah Lewat Akal.Jakarta:
Robbani Press
0 komentar:
Posting Komentar